Kurangi Pengangguran, Dispendik Jatim dan ITS Luncurkan Program PERVEKT untuk Siswa SMK
Kurangi Pengangguran, Dispendik Jatim dan ITS Luncurkan Program PERVEKT untuk Siswa SMK
Untuk menekan angka pengangguran lulusan SMK, Dinas Pendidikan (Dispendik) Jawa Timur berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncurkan Program Enterpreneur Vokasi Kreatif Terpadu (PERVEKT).
Program ini menjadi jembatan antara siswa SMK dengan dunia industri dan wirausaha, sekaligus membuka peluang karier yang sesuai dengan potensi mereka.
Kepala Bidang PPSMK Dispendik Jatim, Dra. Anny Saulina, M.Si., menjelaskan bahwa PERVEKT hadir sebagai solusi atas tantangan dunia kerja yang terus berubah.
“Lulusan SMK yang sebelumnya dibekali keterampilan kerja kini menghadapi tantangan baru, seperti rendahnya keterserapan tenaga kerja, gelombang PHK, dan terbatasnya kesempatan kerja,” ujarnya.
Anny menjelaskan, PERVEKT adalah pelatihan kewirausahaan berbasis praktik, dilengkapi dengan bimbingan usaha, inkubasi produk, dan pemasaran digital yang terintegrasi dengan pembelajaran vokasi.
Program unggulan ini juga mendukung visi misi SMK, yakni bekerja, melanjutkan, dan berwirausaha. Pasalnya, masih banyak lulusan SMK di Jawa Timur yang belum terserap industri dan tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Berdasarkan analisis tracer vokasi SMK Jatim tahun 2023, tercatat 13,30% atau sekitar 35.000 lulusan tidak bekerja maupun melanjutkan studi. Dari jumlah itu, 7,60% atau sekitar 20.000 lulusan baru terdata menganggur.
Data per Februari 2025 juga menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka dari lulusan SMK masih yang tertinggi, yakni 5,87%, meskipun turun dari 6,42% pada Februari 2024.
“Kita sering dengar lulusan SMK penyumbang angka pengangguran tertinggi. Ini menjadi evaluasi bagi kami. Padahal, anak-anak SMK itu luar biasa, mereka bisa menciptakan pekerjaan,” tambah Anny.
Melalui program ini, siswa dibekali pengetahuan seputar kewirausahaan, mulai dari pola pikir (mindset) hingga keterampilan membangun usaha mandiri.
Hingga saat ini, program PERVEKT telah menggandeng 80 sekolah piloting di seluruh Jawa Timur. Targetnya mencakup 4.000 siswa, pendirian 200 usaha mini, dan 30% lulusan melanjutkan usahanya setelah kelulusan.
“Kami tidak sekadar memberi pengetahuan, tapi menciptakan peluang kerja nyata dalam kehidupan mereka. Harapannya, program ini bisa mengubah stigma negatif terhadap lulusan SMK,” kata Anny.
Ia juga menekankan pentingnya komitmen dari 80 lembaga pendidikan penerima program agar dapat menjalankan dan mengembangkan PERVEKT secara berkelanjutan.
Sementara itu, penanggung jawab program, Fajar Baskoro menambahkan, berbeda dengan Program Double Track yang menyasar siswa SMA, PERVEKT dirancang khusus untuk siswa SMK yang sudah memiliki keterampilan, tetapi belum memahami cara memasarkan dan membangun bisnis.
ITS dan Dispendik Jatim juga menggandeng pelaku usaha dari berbagai sektor, seperti multimedia, kuliner, dan parfum untuk memberikan pelatihan langsung kepada siswa.
“Di akhir program, siswa SMK diharapkan sudah memiliki produk, outlet usaha, dan menghasilkan transaksi,” terang dosen ITS itu.